SMK Mikael Surakarta

Sampai Jumpa Pater R. Mathando H, SJ

SAMPAI JUMPA













            “Datang akan pergi. Lewat ‘kan berlalu. Ada ‘kan tiada. Bertemu akan berpisah.” Demikian grup musik Endank Soekamti mengawali lagunya yang berjudul “Sampai Jumpa”. Lagu ini beberapa kali menjadi viral. Salah satunya karena sempat dinyanyikan oleh para kru kapal selam KRI Nanggala 402; tanpa diduga, kecelakaan yang mereka alami menjadikan lagu itu sebagai salam perpisahan mereka juga.

            Akhir tahun pelajaran sudah tiba. Anggota keluarga Mico datang dan pergi, berjumpa dan berpisah. Ada yang masih berjuang di Mico, ada pula yang sudah berjuang di tempat lain.

Untuk konteks kita sebagai keluarga besar Michael College (Mico), lagu “Sampai Jumpa” ini lalu bisa jadi terasa menyentuh hati kita. Menyentuh, karena koneksi telah tercipta di antara kita yang secara intens berdinamika dan saling mendukung, menjadikan kita untuk (sebenarnya) enggan berpisah.

            Saya sendiri hendak mohon pamit dari sekolah tercinta ini. Sudah dua tahun tiga bulan saya ikut berproses bersama keluarga besar Mico. Jatuh dan bangun memang telah saya alami bersama dengan teman-teman peserta didik, guru, dan pegawai. Namun, di dalamnya terjadi proses saling menguatkan dan meneguhkan sehingga kita tetap bisa berjalan bersama sampai sejauh ini.

Di dalam proses tersebut saya sendiri banyak belajar, terutama dalam hal mendengarkan. Saya rasa kita semua mengalami, betapa ‘saling mendengarkan’ menjadi pergulatan kita bersama di Mico. Biasanya ‘saling mendengarkan’ itu menjadi tidak mudah kita lakukan, termasuk saya, ketika kita sendiri memiliki uneg-uneg yang ingin disampaikan. Maka, ketika ada kesediaan untuk mengerem diri dan mempersilakan orang lain berbicara, hal itu menjadi dukungan yang sangat berarti dan nyata dalam dinamika kita. Oleh karena itu, saya benar-benar berterima kasih karena boleh menjadi bagian hidup keluarga besar Mikael lewat kesempatan untuk mendengarkan dan didengarkan ini.

Mico telah menciptakan koneksi di antara kita. Oleh karena itu, ada harapan bahwa perpisahan ini tidak menjadi akhir hubungan kita sebagai satu keluarga. Saya mohon doa agar dapat menjalankan perutusan baru dengan optimal sambil membawa pembelajaran dan semangat Mico. Doa saya pun menyertai keluarga besar Mico agar setia melatih diri, pantang mundur dan terus maju. Jika ada kesempatan, kita dapat berjumpa lagi dalam keadaan sehat dan gembira. Semoga kebanggaan sebagai keluarga Mico itu tidak luntur ketika kita bertemu suatu saat nanti. Sampai jumpa!

 

Rafael Mathando Hinganaday, SJ

Pamong (2019-2021) 

Home
Berita
Kontak
Galeri