SMK Mikael Surakarta

Romo Dodo Pamitan

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya”.













            Begitulah saya memulai tulisan ini dengan mengutip sebuah ayat dari Kitab Pengkhotbah (Ecclesiastes). Begitu pula yang terjadi pada hari Jumat, 18 Juni 2021 di Aula Petrus Faber, SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Kutipan kalimat pembuka di atas menjadi sangat relevan dengan berbagai peristiwa, mewakili perasaan-perasaan campur aduk yang muncul di hari itu.

            Di hari itu memang banyak peristiwa yang terjadi dengan segala suka dukanya, seolah-olah menjadi puncak ledakan (eksplosi) dari berbagai peristiwa yang kita jumpai dalam koridor proses pembelajaran di keluarga besar SMK Katolik Santo Mikael Surakarta. Bagi para siswa, hari itu jelas merupakan hari penerimaan laporan hasil belajar semester genap. Hari itu menjadi seperti sebuah hari penghakiman (judgement day) atas segala proses belajar yang sudah ditempuh selama 1 tahun ini. Ada yang sukses, ada yang gagal. Ada yang naik kelas, ada yang belum bisa naik kelas. Ada yang masih dapat melanjutkan pendidikan dengan teman-teman yang sama, ada pula yang harus melanjutkan dengan teman-teman yang berbeda. Pokoknya, macem-macem rasanya.

            Begitu juga dengan yang dirasakan oleh para pendidik dan tenaga kependidikan di SMK Katolik St. Mikael. Hari itu sepertinya menjadi hari yang tidak diinginkan. Bagi saya pribadi, hari ini menjadi hari yang “tidak saya inginkan”, karena 2 alasan utama. Alasan yang pertama, adalah bahwa hari ini saya ditugaskan menjadi salah satu orang yang harus menyampaikan kabar mengecewakan bagi teman-teman yang belum berhasil. Menyampaikan kabar tentang keberhasilan tentu menyenangkan. Namun menyampaikan kabar tentang kegagalan, rasanya sangat tidak nyaman. Ternyata saya ditugaskan untuk itu.

            Namun dari situ saya belajar untuk menunjukkan, untuk memberi kesaksian, bahwa selalu ada harapan bagi orang yang senantiasa berpengharapan. Pengalaman-pengalaman kegagalan yang pernah saya jalani juga dapat saya bagikan kepada mereka yang sekarang sedang gagal. Bagi saya pribadi, soal gagal itu hanya soal kehilangan kesempatan. Ndak masalah kalau saat ini kita kehilangan kesempatan. Tetapi jangan sampai kita kehilangan pengharapan.

            Alasan yang kedua mengapa saya menyebut hari ini menjadi hari yang “sangat tidak saya inginkan”, karena hari ini saya harus berpisah officially dengan salah satu orang yang saya hormati di SMK Katolik St. Mikael Surakarta. Beliau tak lain dan tak bukan adalah atasan saya secara langsung secara struktual (walaupun usianya lebih muda dari saya), yaitu Pamong SMK Katolik St. Mikael Surakarta, Romo Rafael Mathando Hinganaday SJ, yang akrab dipanggil Romo Dodo. Dalam perpisahan yang “cukup mengharukan walaupun tidak sampai banjir air mata”, saya merasakan bahwa semua kehilangan sosok Romo Dodo. Dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Dodo sendiri, dalam Bacaan Injil disampaikan pesan bahwa ““Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya”. Saya merasa pesan ini cukup jelas dan lugas untuk mengajak kita menyadari tentang apa tujuan hidup kita.

            Jika dilanjutkan lagi ada kalimat yang menarik, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”. Kalimat ini dikutip Romo Dodo sebagai sebuah pesan, sebuah ajakan untuk bangga terhadap identitas Mikael yang ada dalam diri kita. Identitas Mikael menjadi layaknya sebuah harta, yang juga menunjukkan disposisi hati kita, kebanggaan kita dengan Mikael.

            Dan setelah acara makan bersama dan ramah-tamah, Romo Dodo segera melanjutkan perjalanannya ke tempat penugasan yang baru, menjadi mahasiswa pasca sarjana, Program Studi Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Jakarta. Tugas Romo Dodo sendiri akan diambilalih oleh Diakon Alfonsus Ardi Jatmiko SJ, yang akan tetap dibantu oleh saya sendiri selaku Sub.Pamong. Diakon Ardi sendiri juga akan ditahbiskan menjadi seorang Imam dalam Serikat Jesus pada tanggal 28 Juli 2021 nanti.

Selamat bertugas di tempat yang baru Romo Dodo. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, semoga sukses selalu di tempat perutusan yang baru.

Selamat bekerja bersama lagi Diakon Ardi, tak kancani.

 

Salam dan doa

Alexander Arief

Sub.Pamong

Home
Berita
Kontak
Galeri