SMK Mikael Surakarta

(Masih Adakah) Niat?

(Masih Adakah) Niat?

 

            Tengah semester telah kita capai bersama. Ada yang dengan lancar. Ada yang terengah-engah. Sebagian dari yang terengah-engah itu bahkan sempat tertinggal pula dari yang lain. Ada yang melangkah dengan ringan. Ada yang sebenarnya berat, tapi tetap berusaha melangkah. Ada yang sebenarnya sudah tidak mau melangkah, tapi didorong-dorong terus sehingga mau melangkah. Demikianlah kita semua sampai pada finish (sementara) yang sama dengan dinamika yang berbeda-beda. Dalam bahasa game petualangan, kini kita mencapai check-point yang sama setelah melalui proses masing-masing.

            Cara, dinamika, dan proses kita untuk mencapai check-point atau finish (sementara) itu memang berlainan satu sama lain. Akan tetapi, pertanyaannya adalah apakah kita sebenarnya masih memiliki niat yang sama, yaitu ingin mencapai finish bersama-sama dengan hasil sebaik yang kita bisa? Kadangkala terseok-seoknya di dalam perjalanan menuju finish itu tidak selalu karena kemampuan atau skill yang terbatas, tetapi karena niat kita sudah tidak ada lagi. Niat, yang seharusnya menjadi bahan bakar bagi kita untuk melesat, sudah terlanjur habis. Sebabnya apa? Tentu kita bisa cek dalam pengalaman kita sendiri-sendiri.

             Santo Ignasius Loyola memberi inspirasi kepada kita agar dengan setia membangun niat setiap hari. Bahkan, ia meminta kita memperbarui niat setiap dua kali sehari, yaitu pada tengah dan malam hari. Niat tengah hari menjadi wujud pembaruan diri pada setengah hari kita yang tersisa, sedangkan niat malam hari dimaksudkan untuk kita laksanakan keesokan harinya. Niat itu bukan sembarang niat karena dibuat berdasarkan perjalanan hidup kita selama sehari, khususnya dengan melihat jatuh bangunnya kita. Setiap kali bahan bakar kita hampir habis, cahaya semangat kita hampir redup atau bleret, niat-niat baru itu menjadi penyegar dan penyemangat bagi kita. Tujuannya? Tentu saja supaya kita bisa mencapai finish yang sama secara bersama-sama pula!

            Masih ada setengah semester lagi yang harus kita jalani. Bahkan, setelah itu masih ada setengah tahun lagi yang harus kita lewati. Lebih lagi, masih panjang perjalanan hidup yang harus kita lalui, sebelum benar-benar mencapai finish yang sesungguhnya. Semoga masih ada niat di dalam diri kita untuk mencapai finish bersama-sama, yang diwujudkan dengan upaya seoptimal mungkin. Semoga Tuhan juga memberkati niat baik kita.

 

Rafael Mathando Hinganaday, SJ

Pamong

Home
Berita
Kontak
Galeri