SMK Mikael Surakarta

Workshop Penguatan GTK

SMK Mikael Surakarta mengadakan kegiatan Workshop Penguatan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) bersama Pengawas SMK yang baru, Bapak Pangarso Yuliatmoko, S.Pd. Selain menjabat sebagai pengawas SMK, Pak Pangarso adalah Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia, Provinsi Jawa Tengah, masa bakti 2021-2026.

Topik utama workshop ini adalah Implementasi Kurikulum Merdeka – Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP). Sebagai pembuka disampaikan 3 keunggulan dari Kurikulum Merdeka, yaitu : Lebih sederhana dan mendalam, Lebih Merdeka serta Lebih Relevan dan Interaktif.

Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang  mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang  paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar

Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum  satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah

Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi

Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) memiliki prinsip : Berpusat pada peserta didik, Kontekstual, Esensial, Akuntabel dan Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Jika dijabarkan maka : Berpusat pada peserta didik artinya pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan KOSP. Pembelajaran Kontekstual harus menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan serta DUDI. Esensial artinya semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. KOSP harus Akuntabel, artinya dapat dipertanggungjawabkan, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yaitu orang tua, organisasi, DUDI di bawah koordinasi Dinas Pendidikan. 

Selanjutnya, Bapak Pangarso mengajak segenap Guru untuk melihat kembali Rapor Mutu Pendidikan SMK Mikael. Kelebihan dan Kekurangan yang ada dari berbagai sektor dibahas untuk menemukan kembali keunggulan sekolah serta peluang perbaikan yang dapat dilakukan.

 

Penulis : Andre Wahyu

Home
Berita
Kontak
Galeri