SMK Mikael Surakarta

Sarasehan Kelas X

Remaja yang lahir di era 1996-2012 atau sering disebut Generasi Z (Gen-Z) masih harus diawasi dan perlu mendapat perhatian secara khusus dari orang dewasa. Mereka adalah generasi yang sedang menatap dunia dengan segala konsekuensinya. Kemapanan ekonomi orang tua, kemajuan teknologi, dan akses informasi tanpa batas menghiasi hari-hari mereka, membentuk mereka, dan memformat mereka menjadi individu yang unik sesuai era-nya. Mereka merupakan generasi dengan proporsi penduduk terbanyak berdasarkan sensus penduduk 2020, yaitu 27,94% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia (BPS, 2021).

Gen-Z terbagi ke dalam dua kelompok, 1) mereka yang masih bersekolah, dan 2) mereka yang mulai menapaki karir di dunia kerja. Gen-Z adalah tenaga kerja baru di dunia kerja yang sebelumnya didominasi oleh Generasi Milenial, Generasi X dan sebagian Baby Boomers. SMK Katolik St. Mikael tidak lepas dari tanggung jawab sebagai lembaga pendidikan dalam mendampingi, mendidik serta menemani Gen-Z ini. Pendampingan di SMK Katolik St. Mikael dilakukan dengan tujuan agar siswa SMK Katolik St. Santo Mikael menjadi manusia-manusia yang memiliki kepribadian utuh sehingga setiap pribadi dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki dengan keutamaan inti 4C. Untuk membumikan 4C ini (Competence, Conscience, Compassion dan Comitment), SMK Katolik St. Mikael membentuk para siswa melalui berbagai kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Salah satu formasi yang dilakukan dalam rangka menyiapkan dan membentuk para pemuda menjadi pribadi yang utuh, yang sesuai dengan perkembangannya yaitu dengan mengadakan kegiatan Sarasehan Kelas. Sarasehan Kelas X tahun ini dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu, 15 – 16 April 2023 dengan tema: Kenali Potensi, Tingkatan Percaya Diri untuk Meraih Prestasi.

Kegiatan Sarasehan yang diadakan rutin setiap tahun ini bertujuan agar para siswa mendapat masukan dari teman sekelas sekaligus belajar memberikan kritikan yang membangun bagi teman lainnya. Sharing atau komunikasi seperti ini diharapkan dapat menjadi bekal pada saat mereka menjalani kehidupan di masyarakat luas, saat bekerja maupun saat menempuh belajar lanjut.

Di hari pertama, para siswa memperoleh pengetahuan tentang tipe-tipe karakter manusia. Tim Kesiswaan memutar video pendek, menjelaskan tentang 4 Tipe Karakter manusia, kemudian membimbing para siswa untuk menuliskan refleksi : Tipe apakah diriku? Bagaimana karakterku?

Setelah berefleksi, setiap siswa diberi kesempatan untuk memberikan penilaian kepada teman-teman di kelasnya. Pujian dan kritikan yang membangun disampaikan kepada seluruh anggota kelas. Siswa-siswa yang kurang bergaul, kurang baik perilakunya dan kurang rajin dalam belajar biasanya memperoleh masukan paling banyak. Di sini para siswa dibawa untuk semakin mengenali dirinya dari sudut pandang orang lain. Kegiatan di hari pertama ditutup dengan refleksi pribadi dan doa malam.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali para siswa sudah bangun dan berolahraga ringan bersama di halaman sekolah.  Selesai berolahraga mereka kemudian mandi dan sarapan. Bagi siswa yang sedang berpuasa disediakan makan sahur di aula.

Di hari kedua, para siswa melakukan analisis SWOT mandiri dan SWOT Kelas. Kelebihan dan kekurangan kelas dicari bersama-sama dengan wali kelas. Kesempatan dan Tantangan yang ada dibicarakan juga dalam forum diskusi per kelas. Setelah itu, setiap kelas membuat Komitmen Kelas. Komitmen Kelas menjadi tujuan terakhir dalam kegiatan sarasehan. Beberapa Komitmen Kelas diantaranya adalah Naik Kelas 100%, Akan menjadi siswa yang lebih baik, Saling menghormati dan menghargai antar teman, dsb.

 

Penulis : Andre Wahyu

Home
Berita
Kontak
Galeri