SMK Mikael Surakarta

SIMULASI PEMBELAJARAN TATAP MUKA

SIMULASI PEMBELAJARAN TATAP MUKA

Senin, 2 November 2020

Hari ini, SMK Katolik St Mikael Surakarta mulai melaksanakan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (Sim PTM) di masa pandemi covid 19. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan setelah sekolah mendapatkan ijin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan surat keputusan No. 01568/KADIN/X/2020 tertanggal 26 Oktober 2020 tentang Perluasan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka pada Satuan Pendidikan SMA /SMK di Provinsi Jawa Tengah.

Simulasi kegiatan belajar dan mengajar akan dilaksanakan selama 2 minggu, mulai Senin - Jumat, 2 – 13 November 2020 dengan jumlah peserta didik terbatas, yaitu sebanyak 54 siswa kelas XII yang berdomisili di wilayah Kota Surakarta dan telah mendapat ijin dari orang tua. Setelah 2 minggu, simulasi pembelajaran akan dievaluasi oleh sekolah bersama dengan pemerintah.

Pembelajaran yang dilakukan di sekolah hanya untuk praktikum saja, yaitu praktik pemesinan dan praktik gambar dengan pembagian 2 sihft. Shift 1 mulai pk. 06.55 – 11.00 WIB, sedangkan shift 2 mulai pk. 12.00 – 16.00 WIB tanpa jeda istirahat di tiap shift. Pada hari pertama simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah, setiba di sekolah siswa wajib masuk melalui pintu gerbang yang telah ditentukan kemudian diperiksa dan dicatat suhu tubuhnya oleh petugas dan memasuki bilik disinfektan. Setelah itu, siswa masuk ke ruang transit untuk berganti pakaian praktik, lalu menuju aula untuk mendapatkan pengarahan dari sekolah. Dalam sesi pengarahan ini, Kepala Sekolah menjelaskan tentang protokol kesehatan yang wajib dipatuhi siswa selama mengikuti simulasi pembelajaran di sekolah. Setelah pengarahan, siswa beserta guru dan seluruh karyawan menjalani rapid test yang diadakan oleh pihak sekolah bekerjasama dengan PMI Kota Surakarta. Ini sebagai screening awal untuk pencegahan penyebaran covid 19 di lingkungan sekolah. Jika ditemukan adanya warga sekolah yang reaktif covid 19, maka ia harus menjalani karantina mandiri di rumah dan tidak diperbolehkan datang ke sekolah sampai dinyatakan non reaktif atau negatif covid 19.

Selama Sim PTM, sekolah menetapkan petugas piket yang terdiri dari Guru dan Karyawan dan prosedur yang harus dilaksanakan. Petugas piket ini memiliki tugas terkait dengan penerapan protokol kesehatan, antara lain : memastikan siswa masuk melalui pintu gerbang selatan, memeriksa dan mencatat suhu tubuh siswa, memastikan siswa memakai masker dan menjaga jarak selama berada di sekolah. Petugas piket ini juga terbagi dalam 2 shift dan harus hadir 45 menit lebih awal sebelum pembelajaran dimulai.

Dengan adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat, diharapkan pembelajaran tatap muka di sekolah berjalan dengan aman dan lancar dan tidak terjadi penyebaran covid 19 di sekolah sehingga sekolah dapat menambah jumlah siswa yang boleh mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah mulai awal semester depan.

Penulis : Wahyu Jatmiko

Home
Berita
Kontak
Galeri