SMK Mikael Surakarta

(Masihkah) Bangga?

(Masihkah) Bangga?

Masihkah kalian merasakan ikatan (batin) yang kuat dengan SMK Mikasl? Pertanyaan ini saya tujukan baik untuk kalian yang menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Pembelajaran Jarak Dekat (PJD), maupun Konsultasi Kompetensi Produktif (KKP). Baik yang hampir tidak pernah ke sekolah maupun yang nyaris setiap hari masuk sekolah.

Lebih jelas lagi, saya akan bertanya demikian: apakah kalian (masih) bangga hingga saat ini menjadi bagian dari SMK Mikael? Pertanyaan ini tentu saja cukup dijawab di dalam hati kalian masing-masing. Hanya saja, saya mengajukannya untuk memantik lagi kesadaran kalian, yang saat ini masih terdaftar sebagai keluarga SMK Mikael.

Kalian pasti sadar, tindakan orang yang bangga menjadi bagian dari keluarga besar SMK Mikael berbeda dari mereka yang tidak bangga. Orang yang bangga akan berusaha sekuat tenaga melakukan yang terbaik supaya pada gilirannya, sekolah pun bangga memiliki dia sebagai warga. Sebaliknya, jika tidak lagi bangga, seseorang tidak akan bekerja dan bertindak dengan sepenuh hati. Kerjanya asal-asalan, kepedulian pada sekolah juga semakin pudar.

Lebih lanjut lagi, mereka yang bangga akan selalu terdorong untuk menjaga komunikasi dengan sekolah. Mulai dari karena ingin tahu perkembangan yang terjadi di sekolah, penilaian sekolah atas kinerja mereka, sampai ingin menyampaikan hal-hal yang memajukan sekolah atau yang membantu sekolah supaya dapat mendampingi mereka dengan lebih baik.

Yang pasti, baik juga kalau kalian ketahui: SMK Mikael bangga memiliki kalian, bukan terutama karena kalian memiliki prestasi mentereng, sama sekali tidak pernah melanggar, atau dipuja-puji orang banyak. Sekolah ini akan bangga ketika bisa melihat kalian berproses dari hari ke hari menjadi pribadi yang lebih baik. Dan, proses itu terwujud secara nyata dalam pekerjaan dan perilaku sehari-hari.

Rafael Mathando Hinganaday, SJ
Pamong

Home
Berita
Kontak
Galeri